KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan layanan bagi jemaah haji yang berangkat tahun ini. Para jemaah nantinya akan mendapat layanan dari mulai keberangkatan di Indonesia, sampai dengan di Arab Saudi.
Dirjen PHU Hilman Latief mengatakan, untuk layanan di dalam negeri, layanan yang diterima jemaah mulai dari pemberkasan, hingga layanan keberangkatan dan kepulangan di asrama haji.
’’Daftar nama 92.825 jemaah haji reguler yang berhak berangkat tahun ini sudah ada. Saya sudah terbitkan Surat Keputusan, sudah diumumkan dan didistribusikan ke Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia. Selanjutnya, jemaah yang telah ditetapkan berhak berangkat, bisa segera konfirmasi keberangkatan ke bank tempat jemaah mendaftar,” kata Hilman kepada wartawan, Senin (9/5).
Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menambahkan, pihaknya saat ini tengah memfinalisasi proses kontrak kerja sama dengan maskapai yang akan memberangkatkan dan memulangkan jemaah haji. Ada dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
’’Proses koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Pencegahan Covid-19, dan Pemerintah Daerah juga terus dilakukan dalam proses persiapan penyelenggaraan haji tahun ini,” ucap Mujab.
Kemenag sudah sterilisasi asrama haji. Nantinya, ada sejumlah layanan yang disiapkan untuk jemaah, antara lain fasilitas penginapan selama 1 x 24 jam, pemeriksaan akhir kesehatan, pemberian gelang identitas, pemberian paspor, pemberian living cost (uang saku), serta pemantapan manasik haji.
“Di asrama haji, jemaah akan mendapat layanan konsumsi tiga kali makan dan dua kali snack sebelum berangkat. Saat kembali ke tanah air, jemaah akan mendapat satu kali makanan ringan atau snack,” imbuh Mujab.
Ada tiga jenis layanan jemaah di Arab Saudi. Yaitu akomodasi, konsumsi, dan transportasi. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid menyebut bahwa layanan akomodasi disiapkan dengan mengacu pada standar kualitas hotel, jarak ke Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, wilayah, harga, serta kemudahan akses transportasi bus shalawat (khusus di Makkah), dan distribusi katering.
“Di Makkah, hotel jemaah rencananya dibagi dalam lima wilayah, Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal & Misfalah. Penempatan jemaah haji di Makkah dilakukan dengan sistem zonasi berdasarkan asal embarkasi sesuai Keputusan Dirjen PHU Nomor 140 Tahun 2022,” jelas Subhan.
Di Madinah, hotel jemaah ada di wilayah Markaziyah atau kawasan terdekat dari Masjid Nabawi. Hotel jemaah dibagi dalam tiga wilayah. Yaitu Syimaliyah, Janubiyah, dan Gharbiyah. Sejumlah fasilitas hotel juga sudah disiapkan. Yaitu, air mineral 1 liter dalam kemasan botol per hari per jamaah, handuk, selimut, peralatan mandi, mesin cuci, dan fasilitas pergantian sprei dan sarung bantal.
Pihak hotel akan menyiapkan air zamzam dalam kemasan galon (dispenser). “Pihak hotel juga harus siapkan petugas angkut koper sampai kamar jemaah, petugas kebersihan, dan petugas keamanan,” jelasnya.
Terkait konsumsi, jemaah haji akan mendapat layanan maksimal 119 kali. Jumlah ini terdiri atas 75 kali layanan konsumsi di Makkah, 27 kali di Madinah, 16 kali di Arafah-Mina-Muzdalifah atau Armuzna (termasuk 1 paket snack Muzdalifah), dan satu kali makan di bandara Jeddah saat kedatangan atau kepulangan.
“Artinya, bisa dikatakan jemaah full mendapatkan makan selama tiga kali per hari selama di Arab Saudi. jemaah juga akan mendapatkan paket kelengkapan konsumsi selama di Makkah, Madinah dan Armuzna berupa kopi, teh, gula, saus sambal, kecap, sendok, dan gelas kaca,” ucap Subhan.
Untuk mobilitas jemaah di Arab Saudi, Kemenag siapkan tiga jenis layanan transportasi darat. Pertama, layanan angkutan antarkota. Untuk jemaah yang berangkat pada gelombang pertama, rute layanan ini adalah dari Bandara Madinah, Madinah, Makkah, lalu Bandara Jeddah. Untuk jemaah gelombang kedua, rutenya Bandara Jeddah, Makkah, Madinah, lalu Bandara Madinah. “Untuk kenyamanan jemaah, kami siapkan bus dengan spesifikasi buatan tahun 2017–2021,” ujar Subhan.
Kedua, layanan angkutan Shalawat. Bus ini akan memberikan layanan 24 jam selama jemaah ada di Kota Makkah. Bus akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel. Ada lima rute yang telah disiapkan, yaitu Mahbasjin-Bab Ali; Syisyah-Syieb Amir; Raudhah-Syieb Amir; Jarwal-Syieb Amir; dan Misfalah-Jiad.
Untuk memudahkan jemaah, Kemenag juga siapkan halte bus pada tempat strategis di depan hotel sehingga mudah dijangkau. “Kami siapkan petugas di setiap halte dan juga di setiap terminal terdekat Masjidil Haram. Ada juga call center pengaduan,” ucap Subhan.
Ketiga, layanan angkutan Masyair. Bus akan melayani jemaah pada fase puncak haji di Makkah. jemaah jelang wukuf akan diberangkatkan dari hotel masing-masing menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Khusus Armuzna, penyediaan bus terpusat, menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi,” pungkas Subhan. (jpg)