KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan upaya pencegahan masuknya penyakit hepatitis misterius di Sultra, yang belakangan ini menyerang anak-anak di kawasan Amerika, Eropa dan Asia. Apalagi, empat anak Indonesia dinyatakan meninggal akibat penyakit tersebut. Kendati hepatitis misterius belum masuk di Sultra, warga diminta tetap waspada terhadap penyakit yang menyerang anak-anak.
Kepala Dinkes Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati mengatakan kasus hepatitis misterius yang sudah diumumkan oleh WHO sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) tersebut belum teridentifikasi di Sultra. ”Untuk saat ini belum ada kasus yang terjadi di Sultra dan semoga penyakit ini jangan sampai ada di Sultra,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (7/5).
Meski begitu, Ia menegaskan pihaknya sudah melakukan tindakan kewaspadaan di jalur-jalur masuk penumpang dan barang. Misalnya, dengan melakukan koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota, Dishub, cargo, dan rumah sakit. ”Apabila ditemukan gejala-gejala yang mengarah pada terjadi penyakit pada masyarakat yang habis berpergian, kita segera lakukan tindakan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, diperkirakan ada sejumlah jalur masuk yang menjadi fokus utama Dinkes Sultra. Di antaranya adalah Bandar Udara Halu Oleo yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan. Pihaknya juga akan melakukan pengambilan darah terhadap penduduk luar daerah khususnya anak-anak. ”Dengan catatan, pengambilan sampel nantinya apabila orang tua setuju untuk dilakukan sampling. Di mana pengambilan samplingnya akan dilakukan secara random,” ungkapnya.
Selain melakukan pengawasan di pintu-pintu jalur masuk Sultra, pihaknya juga akan mendorong agar lebih dimasifkannya vaksinasi anak, karena hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas anak yang rentan terhadap penyakit tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Kendari drg. Rahminingrum, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan kordinasi kepada seluruh stakeholder terkait. Selain itu, ia juga terus menginformasikan kepada seluruh Puskesmas dan rumah sakit untuk waspada dan antisipasi dini terhadap penyakit hepatitis akut ini. “Syukur alhamdulillah untuk saat ini di Kendari belum ada kasus dan mudah-mudahan tidak ada kasus. Akan tetapi untuk mencegah hal itu, kita akan terus menginformasikan terkait hepatitis akut ini secara masif kepada masyarakat dan fasilitas kesehatan. Apabila ada kasus, segera melaporkan ke Dinas Kesehatan,”jelasnya.
Terpisah, Wali Kota Kendari H Sulkarnain KK, meminta masyarakat tak panik dan cari informasi yang jelas sumbernya. Jangan mudah percaya akan berita hoaks atau berita-berita yang kejelasan masih perlu dipertanyakan. “Fokus saja yang penting jaga kesehatan,” Pungkasnya. (m4/b)