KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Animo warga untuk mudik lebaran tahun ini cukup tinggi, mengingat dua tahun belakangan aktivitas warga dibatasi akibat merebaknya pandemi Covid-19. Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sultra mencatat pergerakkan penumpang H-7 hingga H-5 lebaran, yang mengalami peningkatan 44 persen penumpang untuk angkutan kota antar provinsi (AKAP).
Informasi itu diungkapkan Kepala BPTD Wilayah XVIII Sultra, Benny Nurdin saat di temui di kantornya, kemarin (28/4). Ia mengatakan arus mudik tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dalam catatan BPTD, kata dia, H-5 lebaran tahun 2019, keberangkatan penumpang dari Sultra untuk tak ada, namun kedatangan ada. Sedangkan H-5 lebaran tahun, setidaknya 225 penumpang AKAP telah berangkat.
H-7 sudah ada 80 penumpang berangkat, kedatangan 17, H-6; 136 keberangkatan dan kedatangan 21. Sedangkan, H-5 keberangkatan 225 penumpang, kedatangan nihil. "Kita lihat terus datanya. Kalau hari ini (Kamis, red) pergerakan penumpang menurun, maka puncak mudik menggunakan AKAP di H-5. Tapi saya yakin, 28 April hingga 29 April puncak mudik," katanya. Benny turun langsung memantau kondisi peregerakan mudik di Torobulu-Tampo, Kolaka-Bajoe hingga Kolaka Utara.
Pelabuhan penyeberangan di Pelabuhan Tobaku saat H-7, pergerakan penumpang sudah kelihatan. Keberangkatan 632 penumpang, kedatangan 432. Sedangkan H-6, setidaknya 384 berangkat, kedatangan 332. H-5 berangkat 797 penumpang, tiba 325. Sehingga ia optimis H-4, keberangkatan bergerak naik. Bila diakumulasi pergerakan mudik tahun ini sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, kebijakan mudik ini, mengobati kerinduan masyarakat buat pulang kampung.
"Kendari ini miniatur Jakarta. Orang datang bekerja mencari nafkah, saat libur hari raya mereka pulang kampung," ungkapnya. H-5 lebaran tahun 2019 sebelum pandemi, angka keberangkatan 237, tiba 341. H-5 tahun 2020, keberangkatan hanya 18. H-5 tahun 2021, keberangkatan hanya 13 orang, kedatangan kosong. H-5 tahun 2022, keberangkatan 797, kedatangan 325. Kondisi itu menunjukan ada tren kenaikan pergerakan penumpang pasca kebijakan boleh mudik. (dan)