KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kondisi pelabuhan penyeberangan di Sultra padat jelang lebaran. BPTD Wilayah XVII Sultra membuka Posko Terpadu Pengaduan Mudik di Kantor BPTD agar warga bisa melaporkan hal-hal janggal yang dilihat dan dialami selama perjalanan mudik via darat atau laut.
Kepala BPTD Wilayah XVII Sultra, Benny Nurdin, yang ditemui mengatakan ragam langkah ditempuh untuk menciptakan transportasi mudik yang aman dan nyaman. Misalnya, meminta BMKG mensupport data tentang kondisi cuaca, mengingatkan penumpang untuk tidak berada di area terlarang saat di kapal.
Ia juga meminta dukungan Pertamina terkait bahan bakar minyak. "Kita sudah gelar rapat koordinasi, dengan adanya lonjakan penumpang yang diprediksi, Pertamina siap mensupport bahan bakar," ungkapnya.
Selain itu, ia meminta Unit Pelaksana Teknis (UPT), mengatur keberangkatan kapal agar tertib. Hal itu telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Sultra. "Setelah saya ambil sampel di Pelabuhan Kendari (Wawonii) memang terlihat ada kesan kesemrawutan. Karena itu, saya meminta UPT dan Korsakel BPTD melakukan pengaturan penumpang di area darat. Kendaraan yang keluar-masuk di kapal juga harus ditertibkan," katanya.
Selain itu, pihaknya mendirikan Posko Terpadu di BPTD Sultra yang tujuannya menindaklanjuti aduan warga bila merasakan gangguan pelayanan di bus dan kapal. Semisal, praktek calo dan fasilitas armada yang dianggap tak layak. Posko itu siaga 24 jam, 12 personel bertugas secara bergiliran. 6 personel bertugas siang dan 6 saat malam hari.
Selain itu, Posko Mudik yang dibangun kepolisian, kata dia, lembaganya juga melakukan penabalan untuk membantu mengatur bila terjadi gangguan lalu lintas.
Sejak H-7 hingga H+7, personel BPTD melakukan pemantaun di seluruh simpul-simpul transportasi. Sehingga masyarakat yang mudik, terlayani dengan baik. (dan)