Ramadan, Kendari Dibanjiri Anjal dan Gepeng “Impor”

  • Bagikan
Ilustrasi

-Warga Diminta Sumbang di Lembaga Resmi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Praktek tipu-tipu dengan modus mengekploitasi kesusahan di jalan bukan menjadi barang baru. Di Kendari, modus seperti ini marak bermunculan di saat Ramadan dan jelang Idul Fitri. Mereka mencoba memanfaatkan keramahan orang yang berpuasa untuk keuntungan pribadi. Jangan heran, di momen tertentu Kota Lolu diserbu anjal dan gepeng "impor".

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan fenomena anjal dan gepeng memang bukan hanya di Kendari saja namun di kota berkembang. Mereka berkumpul di sejumlah titik seperti di kawasan lampu merah. Saat ini, pihaknya sudah membentuk tim gabungan yang melibatkan Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA), Satpol PP dan Polres Kendari menertibkan anjal dan gepeng.

"Dari hasil penelusuran, sekitar 80-90 persen anjal dan gepeng bukan warga Kendari. Sebagian besar warga luar. Saat ini, sementara kami lacak. Apakah ada orang-orang yang memanfaatkan mereka. Kami sementara carikan solusi agar kita bisa tangani dengan baik," ujar Sulkarnain Kadir kemarin.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menghimbau agar masyarakat jangan gampang menyumbang dipinggir jalan. Mendingan, sumbang di lembaga resmi seperti di panti asuhan. "Jangan nyumbang di jalan. Bisa jadi apa yang kita lakukan justru mempertahankan kondisi ini," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Abdul Rauf menyebut penertiban gepeng dan anjal telah beberapa kali dilakukan dengan melibatkan Satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Namun upaya ini belum terlalu membuahkan hasil.

"Memang, sebagai besar yang kita tertibkan bukan asli warga Kendari. Kita telah melakukan beberapa kali penertiban dan pembinaan terhadap gepeng dan anjal ini. Namun penertiban itu bukannya membuat jera malah kembali tetap turun ke jalan untuk meminta," ujarnya.

Sejauh ini, penertiban anjal dan gepeng tidak efektif. Setiap kali melakukan penertiban, anjal dan gepeng ini terus kembali ke jalan. Maka dari itu ia menghimbau jangan sekali-kali memberi uang atau bentuk apapun. Sebab mereka akan terus meminta di tempat tersebut.

"Kami mohon kesadaran masyarakat agar tidak gampang memberi, lebih baik berinfak ke Masjid saja. Kami terus berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak pusat untuk pembuatan penampungan berupa tempat pembinaan gepeng dan anjal. Sehingga nantinya mereka tidak berkeliling ke jalan lagi," tutupnya. (b/m1)

Tim Gabungan Anjal dan Gepeng
-Dinsos
-DPPA
-Satpol PP
-Polres Kendari

Alasan
Persoalan Keluarga (Broken Home)
Motif Ekonomi (Teroganisir)

Langkah Satgas Anjal dan Gepeng
-Gelar Operasi
-Data, Dibina dan Dikembalikan ke Orang Tua (anjal)
-Anjal Impor Dikembalikan ke Daerah Asal
-Cari Dalang yang Mengeksploitasi Anjal
-Pidanakan Aktor Intelektual

  • Bagikan

Exit mobile version