Garbarata Menuju Sultra Aman Bermartabat
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- 58 tahun silam, tepatnya 27 April 1964, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi daerah otonomi. Terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hari ini, 27 April 2022, Provinsi Sultra berusia 58 tahun. Lebih setengah abad, Sultra menunjukkan eksistensi di berbagai bidang. Dalam kendali tri pilar pembangunan, Gubernur Ali Mazi, Wakil Gubernur Lukman Abunawas dan Pj.Sekda Sultra Asrun Lio, bersama Garbarata (gerakan pembangunan daratan dan kepulauan) menuju Sultra aman dan bermartabat.
HUT ke-58 Sultra bakal digelar di Kota Baubau, yang dirangkaikan dengan tapak tilas pahlawan nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, raja Kesultanan Buton yang bergelar Oputa Yi Koo.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, daerah Sultra telah mencapai kemajuan, walaupun beberapa indikator masih ada yang harus terus dibenahi. Beberapa capaian dimaksud, seperti secara umum daerah sultra dalam kategori aman dari gangguan kamtibmas, kecuali gangguan kriminal biasa.
Tahun 2021, masih di masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sultra mencapai 4,10 persen dan lebih baik dari tahun 2020 yakni minus 0,65 persen. Rasio gini Sultra pada september 2021, daerah perkotaan, menurun sebesar 0,402 persen dibanding September 2020 sebesar 0,403 persen. "Sedangkan di daerah pedesaan naik sebesar 0,353 persen dibanding September 2020 sebesar 0,348 persen," kata Gubernur Ali Mazi dalam pidatonya saat rapat paripurna DPRD Sultra dalam rangka hari lahir ke-58 tahun Sultra, Selasa (26/4), kemarin.
Gubernur Sultra dua periode ini menambahkan, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2021 sebesar 3,92 persen, menurun dibanding bulan Agustus 2020 yang mencapai 4,58 persen. Kemudian indeks pembangunan manusia (IPM) Sultra tahun 2021, mencapai 71,66. Lebih tinggi dari tahun 2020 yang mencapai 71,45.
"Semua capaian tersebut, dapat terwujud karena adanya sinergisitas semua komponen pembangunan di daerah. Meskipun diperhadapkan pada berbagai persoalan, baik bersifat lokal, nasional maupun global seperti gangguan pandemi covid-19. Kita juga bersyukur, saat ini pandemi covid-19 sudah melandai dan berbagai aktivitas sudah dilonggarkan," tandas Gubernur Sultra Ali Mazi.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Lukman Abunawas mendorong seluruh masyarakat agar terus menanamkan semangat membangun daerah. Usia 58 tahun Sultra, hendaknya tidak dilihat dari sebuah angka, namun sejauh mana usia sebuah daerah membangun dengan beragam gebrakan program kerja.
"Saat ini pemerintah terus mendorong kemajuan daerah melalui pembangunan infrastruktur secara merata, bukan saja di daratan tetapi hingga ke kepulauan (berbasis konsep Garbarata). Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada Pemprov. Kami (Pemprov) menyahuti aspirasi kebutuhan masyarakat dalam konsepsi pembangunan daerah diberbagai sektor," ujar Wagub Lukman Abunawas.
Kendati Sultra dan masyarakat masih dirubung pandemi Covid-19, namun semangat membangun daerah harus tetap berkobar. Sebagai penerus perjuangan, adalah tugas seluruh masyarakat merawat eksistensi, kebanggaan dan kecintaan pada Sultra yang telah diwariskan oleh para pejuang dan tokoh terdahulu.
“Di Sultra kita berpijak. Karenanya kita harus terus bersama menata kehidupan dan pembangunan, baik selaku individu maupun sebagai warga Sultra,"ungkap Wagub Lukman Abunawas.
Mantan Bupati Konawe dua periode itu menyerukan penguatan produktivitas masyarakat. Dalam kondisi apapun, masyarakat Sultra tidak boleh pasrah dengan keadaan, dan harus terus berjuang untuk Sultra yang lebih baik.
“Tantangan ke depan tentu akan lebih kompleks tapi kita harus menjawab tantangan itu dengan kerja-kerja nyata. Salah satunya yang akan kita bangun nanti adalah monumen bersejarah di Kota Baubau yakni Oputa Yi Koo,”tutup Wagub Lukman Abunawas.
Terpisah, Penjabat (Pj) Sekda Provionsi Sultra, Asrun Lio mengatakan usia 58 tahun adalah usia dewasa bagi sebuah daerah. Seluruh program pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 segera direalisasikan dalam rangka mewujudkan visi misi Sultra yakni mewujudkan Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat. "Kita harus mendukung visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur itu," ujarnya kepada Kendari Pos, Selasa,kemarin.
HUT ke-58 Sultra hari ini menjadi momentum bagi pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman) untuk menggenjot pembangunan di Sultra. Terutama menggenjot pembangunan yang masuk dalam program prioritas seperti pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa, Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak "Oputa Yi Koo", serta pembangunan perpustakaan modern bertaraf internasional. "Pemerintahan Aman sudah masuk tahun keempat. Kita fokus pada penyelesaian tiga proyek strategis tersebut," ungkap Asrun Lio.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra itu, mengimbau masyarakat Sultra mendukung seluruh program pembangunan yang dihadirkan pemerintahan Aman. Karya pembangunan itu dihadirkan untuk menyejahterakan masyarakat. (ali/rah/ags/b)
Garbarata Menuju Sultra Aman Bermartabat