Memungkasi "Puasa" Mudik
Dishub dan BPTD Sultra Matangkan Kelancaran Mudik
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dua tahun pandemi Covid-19, dua tahun pula warga Kota Kendari "puasa" mudik. Pemerintah memprediksi bakal terjadi lonjakkan penumpang moda transportasi pada musim mudik lebaran tahun ini. Lonjakan itu diprediksi mulai 40 hingga 70 persen. Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Sultra, Dishub Kota Kendari dan Balai Pengelola Wilayah Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sultra menyiapkan langkah antisipasi menghadapi mudik Idul Fitri.
Kepala Dishub Sultra, Muhammad Rajulan, mengatakan lonjakkan penumpang kemungkinan besar terjadi pada musim lebaran tahun ini. Sebab selama dua tahun terakhir, masyarakat tidak mendapatkan izin mudik lebaran. "Jumlahnya (pemudik) meningkat," ujarnya saat dikonfirmasi Kendari Pos, kemarin.
Sebagai bentuk antisipasi, Dishub Sultra mengusulkan penambahan jumlah armada kepada para penyedia jasa transportasi. Misalnya, untuk moda transportasi laut, Dishub Sultra mengusulkan penambahan jumlah kapal penumpang kepada PT.Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Kemenhub.
Selain penambahan armada kapal, trip (perjalanan) setiap kapal bakal ditambah mengingat mayoritas masyarakat Sultra merupakan pengguna moda transportasi laut (kapal).
"Jumlah (kapal) setiap pelabuhan akan ditambah. Begitu jugan tripnya. Misalnya di Pelabuhan Amolengo (pelabuhan terpadat), saat ini hanya 10 trip dengan dua kapal. Bisa saja kita tambah pelayanan hingga dipastikan seluruh warga bisa mudik," ungkap Rajulan.
Untuk armada darat, lanjut dia, penambahan armada transportasi sepenuhnya kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Jika terjadi lonjakkan penumpang, memungkinkan Dishub Sultra meminta Dishub kabupaten/kota menyiapkan armada tambahan. Kalau perlu digratiskan untuk memudahkan masyarakat. "Masih kita koordinasikan," tambah Rajulan.
Rajulan menambahkan, meski mudik lebaran sudah diizinkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi penumpang. Salah satunya wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes). Rajulan mengimbau masyarakat taat menerapkan prokes sesuai aturan Satgas Penanganan Covid-19 atau yang telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 16 tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri dimasa pandemi Covid-19. "(Mudik) harus sesuai aturan. Penumpang juga wajib menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi," kata Rajulan.
Melalui aplikasi peduli lindungi, cakupan vaksinasi penumpang bisa terdeteksi Adapun ketentuannya, penumpang yang sudah booster, tidak perlu tes PCR maupun Swab Antigen. Bagi penumpang yang mendapatkan vaksinasi dosis 2, wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 melalui antigen 1 x 24 jam atau hasil PCR 3 x 24 jam.
Bagi penumpang yang sudah mendapatkan dosis 1, wajib menunjukkan hasil negatif PCR 3 x 24 jam. "Bagi masyarakat yang tidak divaksin dengan alasan punya komorbid maka wajib menunjukkan hasil negatif PCR 3 x 24 jam dan surat keterangan dokter. Khusus anak-anak di bawah usia enam tahun tidak wajib antigen dan PCR," kata Rajulan.
Rajulan menambahkan, pihaknya sedang mempersiapkan personel yang akan bertugas dalam pengamanan mudik lebaran nanti. Koordinasi kepolisian, BPTD, Dishub kabupaten/kota terus dibangun untuk memastikan mudik lebaran berjalan aman, lancar, dan sukses. "Kita akan jaga (mudik lebaran)," kata Rajulan.
Senada, Kepala Dishub Kota Kendari, La Ode Abdul Manas Salihin memprediksikan akan terjadi lonjakkan penumpang di Kota Kendari. Lonjakkan penumpang diprediksi mencapai 40 persen setiap hari jika dibandingkan musim mudik lebaran sebelum pandemi Covid-19 (2019).
Ia menjelaskan, lonjakkan jumlah pemudik di Kota Kendari dipengaruhi oleh penundaan mudik selama dua tahun terakhir (2020-2021) akibat penyebaran Covid-19. Di sisi lain lonjakkan jumlah pemudik di Kota Kendari dipengaruhi oleh status Kendari yang kini sudah menjadi daerah transit bagi penumpang yang berasal dari luar Pulau Sulawesi yang akan menuju kabupaten dan kota di Sultra. "Banyak yang transit. Otomatis arus lalu lintas padat dan penggunaan armada darat (bus) akan meningkat," kata Salihin.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya telah menyiagakan sekira dua unit bus untuk mengurai penumpang pada beberapa moda transportasi (angkutan umum) lainnya. "Untuk sementara kami persiapkan dua kendaraan (bus) untuk operasionalnya. Tapi nanti kami lihat perkembangannya (tambahannya)," imbuhnya.
Di sisi lain, Dishub Kendari juga menyiagakan personel untuk membantu tim operasi Ketupat dalam rangka mendukung kelancaran musim mudik. "Semua kita siapkan," ujar Salihin
BPTD Sultra Ramp Check Armada
Sementara itu, BPTD Sultra mematangkan persiapan kelancaran mudik lebaran. Mulai dari persiapan kapal, bus, hingga mendeteksi wilayah yang berpotensi rawan lakalantas maupun longsor. Arus mudik tahun ini disinyalir meningkat drastis seiring dengan kebijakan pemerintah yang membolehkan mudik.
Kepala BPTD Wilayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf mengatakan mudik tahun ini dipersiapkan dengan baik agar berjalan lancar dan aman, masyarakat pun terlayani maksimal. Benny Nurdin sudah menyiapkan langkah-langkah yang sesuai kewenangan BPTD yakni menangani lalulintas jalan, sungai, dan penyeberangan. Itu dilakukan sejak medio Maret lalu.
BPTD sudah melakukan ramp check (inspeksi keselamatan,red) 25 armada kapal. Ramp chek adalah standar operasional prosedur (SOP) yang wajib dipenuhi armada sebelum mengangkut penumpang. "Sekira 26 pelabuhan penyeberangan di ramp check. Dan sekira 24 yang ditemukan mengalami kekurangan minor. Ada satu kapal yang mengalami kekurangan mayor. Dan itu sudah ditindaklanjuti diberikan waktu batas 30 hari untuk perbaikan. Selanjutnya untuk yang mayor agar segera dilakukan perbaikan dan yang minor sambil berjalan juga melakukan perbaikan," kata Benny Nurdin Yusuf kepada Kendari Pos.
Menyangkut angkutan umum jenis bus, dari 17 Perusahaan Otobus (PO) yang terdaftar, sekira 113 bus diramp check sebelum hari raya Idul Fitri. Termasuk angkutan pariwisata. Karena paska Idul Fitri masyarakat ramai berwisata. Kemudian penebalan di posko-posko, baik yang disiapkan oleh pemerintah provinsi, kota maupun pihak kepolisian,
"Kita tetap menempatkan staf-staf untuk penebalan. Selain membantu pengaturan, tim ini bertugas memperhatikan pergerakan orang yang masuk maupun keluar Kendari. Contoh, di Kendari ada tiga titik yang diantisipasi. Yakni, arah Puuwatu, arah Baruga, dan terakhir arah Nambo. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pergerakan orang yang melakukan perjalanan pada H-7 Idul Fitri dan H+7 Idul Fitri," ujar Benny.
Benny Nurdin memprediksi jumlah pemudi diperkirakan 2022 ini disinyalir meningkat 40 hingga 70 persen. Baik lalulintas angkutan jalan maupun lalulintas penyeberangan. Faktor pemicu adanya kenaikan jumlah pemudik karena dua tahun terakhir tidak diperbolehkan mudik.
"Sehingga ketika ada kebijakan yang membolehkan mudik, maka pasti akan terjadi peningkatan. Dan untuk tagline mudik tahun ini yaitu mudik aman, mudik sehat, mudik selamat," terangnya.
Mantan Kepala BPTD Wilayah XIX Sulselbar ini menjelaskan, titik kerawanan yang mesti diwaspadai pemudik akan diberi tanda dan akan dibangun posko. Titik rawan di Sultra yakni lintasan arah ke Kolaka, tepatnya di Tamborasi, dan kawasan Kolaka Timur. Daerah-daerah ini sudah diidentifikasi dan diharapkan agar masyarakat atau pemudik mengutamakan keselamatan.
Benny Nurdin juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan persiapan mudik. Misalnya BMKG menyampaikan informasi cuaca kepada masyarakat bahwa di bulan ini cuaca cukup bersahabat. Koordinasi dengan Kepolisian, Dishub Sultra, Jasa Raharja, PT.ASDP, operator kapal, dan Damri juga dibangun. "Output sinergisitas untuk memberikan pelayanan mudik lebaran tahun 2022 agar berjalan aman, nyaman, lancar dan sehat," tandasnya. (ags/ali/b)
Memungkasi "Puasa" Mudik
Mengawal Mudik
Arus Mudik Meningkat
-Lebaran enam hari lagi
-Dua tahun pandemi Covid-19, dua tahun pula warga "puasa" mudik
-Lonjakkan penumpang transportasi mudik tahun ini diprediksi meningkat
-Lonjakannya diprediksi 40 hingga 70 persen
-Dishub Sultra, Dishub Kendari dan BPTD Sultra siap mengamankan kelancaran mudik
-Sejumlah langkah antisipasi disiapkan
Dishub Sultra
-Dishub Sultra memprediksi jumlahnya pemudik meningkat
-Langkah Dishub :
1.Mengusulkan penambahan jumlah armada kepada penyedia jasa transportasi
2.Mengusulkan penambahan trip (perjalanan) kapal
*Di Pelabuhan Amolengo hanya 10 trip dengan dua kapal
*Armada dan trip kapal berpotensi ditambah
3.Meminta Dishub kab/kota menyiapkan armada tambahan, jika penumpang melonjak
4.Penumpang wajib taat prokes Covid-19
5.Menyiapkan personel pengamanan mudik lebaran
6.Koordinasi kepolisian, BPTD, Dishub kab/kota untuk kelancaran mudik
Dishub Kendari
-Dishub Kendari prediksi pemudik melonjak
-Lonjakkan mencapai 40 persen/hari dibandingkan mudik tahun 2019
-Faktor penyebab :
- Penundaan mudik selama dua tahun (2020-2021) akibat pandemi Covid-19
- Kota Kendari daerah transit penumpang dari luar Pulau Sulawesi
- Daerah transit memicu arus lalu lintas padat
- Penggunaan armada darat (bus) akan meningkat
-Dishub menyiagakan dua unit bus untuk mengurai penumpang
-Armada berpotensi bertambah
-Dishub menyiagakan personel untuk Operasi Ketupat
BPTD Sultra
-BPTD memprediksi pemudik meningkat drastis, 40-70 persen
-Langkah-langkah BPTD :
1.Mematangkan persiapan kelancaran mudik lebaran
2.Mulai persiapan kapal, bus, hingga mendeteksi wilayah rawan 3.Menangani arus lalulintas jalan, sungai, dan penyeberangan. 4.Ramp check (inspeksi keselamatan,red) 25 armada kapal
*Ramp chek : standar operasional prosedur (SOP) yang wajib dipenuhi armada 5.Ramp chek 26 pelabuhan penyeberangan
*24 yang ditemukan mengalami kekurangan minor
*Ada satu kapal yang mengalami kekurangan mayor
*Diberikan waktu untuk perbaikan
*113 bus diramp check sebelum hari raya Idul Fitri
*Termasuk angkutan pariwisata
Titik Rawan
-Titik kerawanan mesti diwaspadai pemudik akan diberi tanda
-Akan dibangun pula posko
-Titik rawan di Sultra :
- Lintasan arah ke Kolaka, tepatnya di Tamborasi
- Kawasan Kolaka Timur
-Di daerah ini, masyarakat/pemudik diimbau mengutamakan keselamatan
SUMBER : DISHUB SULTRA, DISHUB KENDARI & BPTD SULTRA
DATA DIOLAH KENDARI POS