KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau punya agenda rutin setiap bulan Ramadan. Para guru dari tiga level Satuan Pendidikan PAUD, SD dan SMP menggalang dana untuk sedekah. Sasarannya adalah murid atau orang tua murid kurang mampu. Jumat (22/4) pagi kemarin, sedekah dalam bentuk paket Sembako itu diserahkan di pelataran kantor Dikbud Baubau.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad, mengatakan pihaknya sengaja memilih murid atau orang tua kurang mampu sebagai penerima sedekah itu. Sebab, menurutnya anak-anak di panti tetap juga penting, namun di bulan suci Ramadan mereka akan mendapat perhatian dari banyak pihak. "Kami fokus di keluarga besar Dikbud dulu, dalam hal ini siswa atau orang tua siswa, belum fokus ke panti asuhan. Biasanya bulan Ramadan juga banyak dermawan yang berbagi di panti," katanya, kemarin.
Pada Ramadan berbagi kali ini, ada 1.793 paket sedekah yang disiapkan oleh Dikbud Baubau. Jika dirupiahkan totalnya mencapai Rp 66 juta lebih. "Ini gerakan spontanitas dari para guru dan keluarga besar Dinas Pendidikan. Ada 1793 paket yang siap dibagikan, tapi untuk hari ini hanya simbolis mewakili PAUD SD dan SMP, selebihnya akan diserahkan di sekolah masing-masing," tambahnya. Aswad juga berharap, Sedekah itu akan terus meningkat setiap tahun, sehingga penerimanya juga ikut bertambah. "Sasarannya ditingkatkan terus di tahun yang akan datang," pungkasnya.
Sementara itu, Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, mengapresiasi kegiatan itu. Kata dia, berbagi di bulan suci ganjarannya adalah pahala berlipat. Dalam Alquran sudah ditegaskan, ada tiga hal yang mendatangkan keuntungan besar baik itu di dunia maupun akhirat.
Pertama membaca kitab Allah, mendirikan salat dan berbagi rejeki. "Ada filosofi yang kami pakai di PDAM dulu, apa bila bak sudah penuh, maka dibocorkan sehingga air baru bisa masuk kembali. Tidak usah ragu karena Allah selalu menepati janjiNya," katanya.
Berbagi dengan dasar keikhlasan kata dia sudah pasti akan mendatangkan rejeki yang lebih. Olehnya itu, Ia juga sepakat jika setiap tahun ada komitmen sedekah itu terus ditingkatkan. "Jangan segan-segan berbagi, ikhlaskan, dan contoh ikhlas yang paling sederhana yaitu bagaimana kita membuang hajat, adakah yang menyesal? Tidak ada, bahkan disyukuri sudah keluar. Begitulah prinsip ikhlas kita," pungkas Monianse. (b/mel/lyn)