Srikandi Penerus Gagasan Ayah

  • Bagikan
Yuli Nurmalawati

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Yuni Nurmalawati, namanya. Karier yang ia rintis di birokrasi moncer. Kemampuan manajerial, ketangguhan serta kecerdasan yang dimiliki seorang perempuan bernama Yuni, cukup langka. Gubernur Sultra Ali Mazi juga mengakui kehebatan putri Drs. H. Moh. Kasim Andi, mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra. Tak heran, ia diamanahkan sang gubernur memimpin BPSDM.

Karier yang ia rintis, terinspirasi dari sang ayah untuk mengabdi di jalan pemerintahan. Metode kerja yang ia terapkan, ia adaptasi dari jejak langkah sang ayah.

Yuni Nurmalawati

"Saya akan terus mengikuti jejak karier bapak dengan melakukan pembenahan, seperti membenahi infrastruktur yang ada dan perbaikan kinerja, baik kuantitas maupun kualitas. Agar BPSDM Sultra mendapatkan akreditasi A," ungkapnya. Ia bertekad mengembangkan BPSDM dengan melanjutkan ide-ide yang diamanahkan sang ayah. Apalagi kini, BPSDM berupaya agar mendapatkan akreditasi A.

Walaupun berstatus isteri dan ibu, ia tak pernah melepaskan tanggung jawab di pemerintahan. Mantan Pj Sekretaris Kabupaten Buton Utara itu, berhasil melakukan peran ganda dengan tepat, sehingga ia tetap bersinar di pemerintahan. Walaupun kadang ia dilema, memilih meneruskan karier, atau hanya sebagai ibu rumah tangga.

Namun melakoni keduanya, ia anggap telah menjadi pilihan hidupnya. Karena itu, ia tetap amanah, dengan tugas yang diberikan pimpinan. "Saya berusaha membagi waktu menjalani fungsi sebagai kepala BPSDM dan ibu rumah tangga, walaupun terkadang dilema memilih antara keduanya," ungkapnya saat di temui, kemarin.

Tetap Berperan Sebagai Ibu Rumah Tangga

Di tengah kesibukan memimpin organisasi perangkat daerah (OPD), Yuni Nurmalawati tak pernah mengabaikan kodratnya sebagai seorang ibu. Ia tetap menjalani semua tugas dengan penuh tanggung jawab. "Sesibuk apapun saya juga tetap akan menjalankan fungsi saya sebagai ibu rumah tangga,"ucapannya.

Dengan kemampuannya, ia memiliki peran luar biasa dalam pemberdayaan perempuan. Bagi Yuni, pemberdayaan perempuan harus ditingkatkan. "Jika perempuan berdaya, perempuan akan maju. Jika perempuan berdaya dan maju maka keluarga akan sehat dan sejahtera," katanya.

Ia terus berbenah demi mewujudkan srikandi yang tangguh. Ia berkeinginan agar seluruh perempuan Sultra memiliki daya intelektual yang mampu bersaing kecerdasan secara akademik maupun dalam hati.

“Keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Negara tidak mungkin sejahtera jika para perempuannya dibiarkan tertinggal, tersisihkan dan tertindas. Begitu juga di Sultra, jika perempuannya tertindas maka Sultra tidak akan maju," pungkasnya.

  • Bagikan

Exit mobile version