KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kuota program pendaftaran tanah sertifikat lengkap (PTSL) tahun 2022 di lingkup Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kendari, berkurang. Awal tahun 2022, pemerintah pusat memberi jatah pembuatan sertifikat tanah secara gratis sebanyak 3.850 bidang. Namun kondisi itu berubah di Maret lalu, dengan alasan refocusing anggaran akibat pansemi sehingga Kendari hanya dijatah 1.500 PTSL.
Kepala BPN Kendari, Herman Saeri, tak bisa berbuat banyak soal pengurangan kuota pembuatan sertifikat program PTSL. Mengingat, kebijakan itu domain pemerintah pusat. Ia juga dilema, sebab telah melakukan sosialisasi kepada warga di kelurahan-kelurahan yang awalnya mendapat program itu, namun dicoret akibat berkurangnya kuota PTSL.
Meski begitu, ia meminta warga besabar. Walau tak masuk PTSL tahun ini, ia menjamin, setiap tanah warga akan masuk PTSL di tahun berikutnya, sesuai dengan misi Presiden Jokowi untuk mensertifikatkan seluruh bidang tanah.
Ia mengungkapkan 1.500 jatah sertfikat tanah program PTSL tersebar di sembilan kecamatan. Di antaranya, Watubangga, Tobuha, Anawai, Lalodati dan lainnya. Mantan Kepala BPN Buton Selatan itu menambahkan pembuatan sertifikat PTSL tahun 2021 lalu sudah rampung. Bahkan, telah diserahkan kepada pemilknya, kendati belum sepenuhnya. Karena itu, ia meminta warga untuk datang mengambil sertifikat PTSL di BPN Kendari.
Sejauh ini, ia belum bisa memastikan berapa sertifikat yang sudah disalurkan. Yang jelas, sudah melebihi 50 persen dari ribuan sertifikat PTSL yang diterbitkan. Warga dibolehkan mengamil sertifikat tanah, meski belum melunasi BPHTB.
Hal itu merujuk hasil rapat dengan pemerintah pusat. Pertemuan itu mendorong BPN untuk menyerahkan sertifikat PTSL kepada pemiliknya. Mengenai pembayaran BPHTB, kata dia, nanti pemilik sertifikat berurusan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari. (m1/b)