Sulkarnain Kadir : Belajarlah pada Lalat dan Lebah

  • Bagikan


-Renungan Ramadan Wali Kota Kendari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir meminta seluruh umat muslim memaknai ramadan kali ini sebagai momentum untuk merenungkan kekuasaan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam QS. Ali Imran Ayat 190 – 191 yang artinya sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, penggantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

“Itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berpikir (ulil albab) yang aktifitasnya hanya berorientasi kepada Allah SWT. Baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring. Ayat ini menggambarkan btidak ada yang sia-sia diciptakan di bumi ini,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir (mimbar) saat menyampaikan tausiyah di Masjid At-Ittihad Kendari Caddi.

Ia lalu mengutip sebuah ulasan tentang dua makhluk Allah berupa lebah dan lalat. Kedua hewan tersebut jenisnya sama yaitu berasal dari kelompok serangga. Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan terutama pada perilaku.

Lebah adalah serangga yang senantiasa hinggap di bunga atau sesuatu yang baik dan juga hanya mengambil sesuatu yang baik. Pada akhirnya juga menghasilkan sesuatu yang baik (madu) yang bermanfaat bahkan menyehatkan manusia.

Sebaliknya lalat, merupakan makhluk yang hanya hinggap di tempat yang kotor. Yang mana, mencari sesuatu yang bau busuk dan yang dihasilkan adalah kuman dan memberikan penyakit bagi manusia. “Nah dari 2 makhluk ini tentu kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita sebagai manusia harus tahu apa yang harus kita lakukan,” ungkap Sulkarnain.

Secara ilmiah (penelitian) lanjutnya, perbedaan lebah dan lalat terletak pada mata. Keduanya memiliki perbedaan dalam mendeteksi atau melihat sesuatu. Berbeda sudut pandang dan cara memandang. Sering kali manusia tidak sadar bahwa terkadang melihat sesuatu apakah itu dari sudut pandang positif, atau negatif mempengaruhi hidup dalam bersikap dan dalam mengambil keputusan. “Sehingga kita perlu mengambil pelajaran,” kata Sulkarnain.

Di momentum bulan suci ramadan, ia mengajak masyarakat untuk senantiasa menarbiyah diri dan melatih diri. Artinya, melihat sesuatu dari sudut pandang lebah yang menghadirkan semangat positif, semangat untuk mencari solusi, semangat untuk mencari sesuatu yang baik meskipun di tengah kesulitan dan persoalan yang dihadapi.

Menurutnya, Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum atau seseorang sebelum ia merubah apa yang ada pasa dirinya sendiri. Saatnya merubah cara memandang setiap persoalan, cara memandang setiap kejadian dan cara memandang setiap peristiwa.

“Mudah-mudahan kita mulai merubah cara memandang di sekitar kita dan mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik. Dengan begitu, ramadan ini bisa jadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri dan berfokus untuk meraih kemenangan bagi dakwah yang diperjuangkan,” kata Sulkarnain Kadir. (b/ags)

  • Bagikan