KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Langkah serius dilakukan investor asal Jepang dengan langsung mengunjungi Kabupaten Buton untuk meninjau langsung potensi sumber daya alam (SDA) daerah itu. Bupati, La Bakry, antusias menerima kunjungan rombongan pemodal tersebut. Ia mempresentasikan terkait potensi di otoritanya, seperti pertambangan aspal, nikel dan sektor perikanan. Buton-1 itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah punya desain pengembangan Buton Industrial Park di Kecamatan Kapontori. Wilayah itu kata dia akan menjadi kawasan industri nikel sesuai dengan potensinya. Sementara untuk aspal berada di Kecamatan Lasalimu, termasuk dengan perikanannya.
“Saya menawarkan beberapa potensi kita dan mereka mau meninjau lokasi. Kami akan ke Lasalimu dan lanjut di Kapontori. Mudah-mudahan cocok,” katanya, Senin (11/4).
Selain potensi, kata La Bakry, investor juga butuh kepastian infrastruktur penunjang. Misalnya air bersih, listrik dan akses tempuh antar lokasi. “Mereka datang ini untuk memastikan semua itu. Saya pikir itu tidak ada masalah,” sambungnya. Lanjut Ketua Barisan Pemuda Rakyat (Bappera) Sultra itu, bila studi itu sukses, dipastikan investor akan membangun pabrik. Nilainya bisa triliunan rupiah dan dapat membangkitkan perekonomian rakyat dan daerah.
“Selain nikel mereka juga tertarik dengan perikanan. Nah, kalau mereka mau, kita siapkan lahannya. Sudah ada sejak zaman Pak Safei (mantan Bupati Buton) dulu,” tambah La Bakry.
Sementara itu, President Director PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Yoshihiro Kobi, membenarkan tujuan kedatangan mereka untuk mempelajari potensi Buton. Meski berasal dari Jepang, namun mereka sudah punya perusahaan industri besar di Bekasi. “Jadi kita sudah cukup lama buat kawasan industri. Mendatangkan industri dari luar negeri juga. Tapi setiap daerah itu ada ciri khasnya. Kita tidak bisa bangun seperti yang di bekasi itu, di sini. Tapi saya ingin tahu apa yang spesial di Buton ini. Aspal, nikel, perikanan ada. Jadi kita harus mikir lagi apa yang cocok untuk industri, seandainya kalau kita mau bikin kawasan,” jelasnya.
Menurut Yoshihiro Kobi, meski Buton punya cadangan aspal besar, akam tetapi pihaknya belum punya pengalaman soal itu. Sehingga, lebih tertarik pada nikel dan perikanan. “Kita utamakan nikel. Kalau aspal saya belum ada ilmu. Perikanan boleh, itu bisa karena lebih dekat kembali ke Jepang juga. Tapi kita masih pelajari lebih detail lagi,” lanjutnya.
Setelah acara paparan, bupati kemudian mengantar investor mengelilingi Buton melalui Lasalimu dan Kapontori, serta berakhir di Pulau Pendek untuk buka puasa bersama. (b/lyn)