KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Sebagai konsekuensi naiknya harga minyak goreng, pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT). Meski sudah mendapat sinyal dari pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari belum bisa memastikan waktu penyalurannya. Pasalnya, mekanismenya harus dikoordinasi ke Kementerian Sosial (Kemensos).
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan akan berkoordinasi dengan Kemensos menyangkut mekanisme penyalurannya. Hal ini untuk memastikan BLT minyak goreng yang disalurkan tepat sasaran.
“Jangan sampai ada komplain, bantuan yang diserahkan tidak tepat sasaran. Makanya, data penerima harus diverifikasi terlebih dahulu. Dari beberapa kali penyaluran bantuan, Alhamdulillah prosesnya selalu berjalan tertib dan lancar,” kata Sulkarnain Kadir kemarin.
BLT minyak goreng ini lanjutnya, diperuntukan bagi warga kurang mampu. Pemkot Kendari sendiri akan menggunakan data yang telah ada. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos), sebanyak 21 ribu warga di Kota Kendari yang masuk kategori miskin.
Hanya saja, ia tidak bisa menjamin semuanya bisa kebagian. Sebab semuanya tergantung kuota yang diberikan pemerintah pusat. Yang pastinya, pemerintah berupaya agar seluruh keluarga kurang mampu bisa menerima BLT minyak goreng.
“Domain kita hanya menyiapkan data penerima. Yang memutuskan siapa-siapa yang menerima itu kewenangan pusat. Apakah ada kriteria atau bagaimana tergantung Kemensos. Mungkin juga ada yang diperuntukan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya pedagang gorengan. Senan mereka juga terkena imbas kenaikan harga minyak goreng,” jelasnya. (b/m1)
BLT Minyak Goreng
Dana yang Digelontorkan Rp 6,9 Triliun
Penerima Bantuan Terima Rp 300 Ribu untuk Tiga Bulan
Rencananya, Pencairan April 2022
Program BLT Berpeluang Diperpanjang (Tergantung Hasil Evaluasi)
Di Kendari, Pemkot Sodorkan Data 21 Warga Miskin
Tujuan BLT
-Tekan Inflasi
-Menjaga Daya Beli Masyarakat