KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Bupati Buton Tengah H. Samahuddin berusaha menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul. Ia mendorong peningkatan mutu pendidikan dengan meminta
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat mendukung keberadaan Sekolah Penggerak. Daftar Sekolah Penggerak di Buteng bertambah. Tahun ini, sembilan sekolah dinyatakan sebagai Sekolah Penggerak, Tahun 2021, 10 sekolah masuk program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu.
Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikbud Buteng, Ahmad Muliadi mengatakan, sekolah yang lolos seleksi tersebut, TK Negeri Pertiwi Lombe, TK Negeri Pembina Mawasangka, TK Swasta Pamri Mawasangka, SDN 2 Sangia Wambulu, SDN 3 Sangia Wambulu, SDN 4 Gu, SDN 3 Lakudo, SMP Satap 26 Langkomu, serta SMPN 8 Buteng di Sangiawambulu.
Selain sembilan sekolah yang dinyatakan lolos itu, masih ada lima sekolah cadangan.
Masing-masing, TK Bunga Karang, TK Kampolele di Lasongko, SDN 1 Gu, SDN 5 Talaga Raya dan SMPN 30 Buteng di Desa Gumanano.
Muliadi mengungkapkan, sekolah yang masuk dalam daftar tunggu ini sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi. Namun karena kuota terbatas untuk angkatan kedua program Sekolah Penggerak, maka sekolah berstatus cadangan nantinya akan mendaftar kembali hingga 12 April 2022 mendatang.
“Cadangan itu nanti tahap ketiga. Sementara ada surat dari Kementerian lewat Dirjen GTK itu disampaikan kepada semua cadangan untuk mendaftar ulang. Cadangan itu sudah dinyatakan lolos dan kembali diseleksi ulang oleh Kementerian dan kemungkinan besar akan tercover,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud Buteng, Abdullah berharap, program Sekolah Penggerak yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa, bisa menjadi katalis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Buteng. Sekolah Penggerak fokus pada pengembangan SDM warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga kepala sekolah.
Kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan. Program Sekolah Penggerak sudah berjalan dua tahun di Buteng. Adapun sekolah yang telah lolos di tahun 2021, program pengembangannya akan terus berjalan.
Saat ini Kemendikbud Ristek mengimbau semua sekolah baik yang telah mendapat predikat Sekolah Penggerak maupun belum, untuk menerapkan kurikulum sekolah penggerak berdasarkan acuan kurikulum nasional yang dikembangkan. Namun tidak ada paksaan. (uli/c)