KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Kepastian relokasi ratusan warga Pasarwajo yang berdiam di pesisir teluk sudah diumumkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi. Rencananya, warga yang diperkirakan mencapai 300 kepala keluarga tersebut akan dipindahkan pada tempat ketinggian di area Lapodi. “Karena pemukiman saat ini, posisinya di mulut Laut Banda, jadi ancaman bencana cukup tinggi. Makanya kita rencana pindahkan mereka di ketinggian, sudah ada lokasinya,” kata gubernur, kemarin.
Menurut Sultra-1 itu, dalam urusan bencana lebih baik mencegah dari pada menanganinya setelah terjadi. “Pemerintah adalah penanggung jawab dan komando bencana. Pemerintah Daerah adalah wakil Pemerintah Pusat, sehingga Pemprov Sultra dan Pemkab Buton melihat permasalahan relokasi itu penting untuk segera dilakukan,” tegasnya.
Solusi jangka panjang yang dipilih pemerintah itu rupanya tak sesuai dengan keinginan masyarakat. Warga Kambulambulana mengaku tak siap untuk direlokasi. Penolakan itu disampaikan melalui aksi demontrasi, Jumat (1/4) di halaman Rujab Bupati Buton. Korlap Aksi, Iman Sartoni, mengaku, solusi yang diambil pemerintah terkesan tak adil. Sebab warga yang tinggal di pesisir bukan hanya Pasarwajo. Tetapi Wabula hingga Lasalimu juga wilayah pesisir.
“Wacana relokasi pemukiman masyarakat pesisir pantai adalah rencana yang tidak logis, tidak transparan dan tak jelas,” pendapatnya. Makanya, dengan tegas ia mengklaim, masyarakat menolak relokasi itu. (b/lyn)