Harga Sembako di Kolaka Naik, Stok Berkurang

  • Bagikan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Jelang bulan suci Ramadan, harga sembako di Kabupaten Kolaka terpantau mengalami kenaikan yang signifikan. Tak hanya itu, ketersediaan beberapa komoditas jauh lebih kecil dibanding dengan kebutuhan warga. Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Kolaka, harga sembako saat ini jauh lebih mahal dibanding dengan Februari lalu. Cabe rawit misalnya, harga saat Februari lalu masih Rp 35 ribu per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 50 ribu. Begitupun bawang merah yang sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kg, kini menjadi Rp 40 ribu tiap kg. Dari sejumlah sembako tersebut, yang harganya paling naik drastis adalah minyak goreng. Harga saat Februari lalu masih Rp 20 ribu per liter, kini Rp 37.500. Selain itu, stok minyak goreng di wilayah otorita Bupati, Ahmad Safei juga menipis. Kebutuhan minyak goreng warga Bumi Mekongga mencapai 27 ton. sedangkan ketersediaan stok tersebut kurang dari 0,5 ton. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka, Muhammad Azikin, menjelaskan, penyebab naiknya harga sejumlah sembako karena meningkatnya permintaan jelang Ramadan. Sedangkan, suplai komoditas tersebut terbatas dan kadang terhambat. “Minyak goreng, bawang merah dan sebagian besar sembako tersebut berasal dari luar daerah. Terkadang mobil ekspedisi terlambat tiba di Kolaka disebabkan cuaca dan sopir juga antre untuk mendapatkan solar subsidi. Sementara permintaan meningkat drastis karena kita akan memasuki bulan puasa,” jelasnya, Jumat (1/4). Meskipun sejumlah sembako mengalami kenaikan harga dan stoknya menipis, namun kata Azikin, untuk ketersediaan pangan masih dapat mencukupi kebutuhan warga. Harganya juga tidak mengalami kenaikan. “Untuk beras dan jagung masih aman sampai lebaran. Kebutuhan beras warga hanya sekitar 400 ton, sedangkan ketersediannya lebih dari 700 ton. Harganya juga masih tetap Rp 10 ribu per liter. Begitupun dengan jagung yang ketersediannya saat ini lebih dari 100 ton, sedangkan kebutuhan warga hanya 13 ton. Harganya normal Rp 7 ribu per liter,” rincinya. (b/fad)
  • Bagikan