KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terhenti. Penyebabnya stok vaksin Sinovac yang selama ini digunakan untuk vaksinasi anak telah habis. Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman mengungkapkan kondisi tersebut telah berlangsung selama dua pekan terakhir. “Beberapa Puskesmas bahkan ada yang sudah dua pekan tidak melayani (vaksinasi anak). Untuk saat ini, hanya satu Puskesmas di Mawasangka Timur yang masih punya stok. Itupun tinggal 14 vial (dosis),” ujar Kasman kepada Kendari Pos, Rabu (30/3).
Menurutnya, kendala utama vaksinasi di Buteng adalah keterbatasan stok vaksin. Hingga 29 Maret 2022, dari total 14.668 sasaran, baru 55,71 persen atau 8.172 anak di Buteng yang menerima vaksin dosis pertama. Sedangkan yang menerima vaksin dosis kedua baru 26,04 persen atau 3.819 anak. Angka tersebut akan terus digenjot hingga mencapai target yang ditetapkan. “Capaian vaksinasi anak masih rendah. Harapannya, Buteng segera diberikan tambahan stok vaksin Sinovac. Kita masih butuh banyak. Untuk sekarang ini, 6.000 dosis akan cukup untuk digunakan beberapa minggu,” terangnya.
Dirinya berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang mempertanyakan tentang urgensi dan keamanan vaksin. Pasalnya, vaksinasi Covid-19 merupakan keputusan pemerintah setelah melalui berbagai pertimbangan. Walaupun tidak ada jaminan seseorang yang telah divaksin tidak akan terkena Covid-19, paling tidak pertahanan tubuh terhadap virus penyebab Covid-19 akan lebih baik. “Program pemerintah ini sudah cukup bagus. Lebih 70 persen masyarakat Buteng sudah tervaksin. Kondisinya kita bisa lihat sendiri bagaimana. Memang ada penderita tapi gaungnya hampir tidak terdengar. Saat ini tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Ini seiring dengan semakin baiknya capaian vaksinasi kita,” pungkasnya. (uli/b)