
Kapolda Maluku Utara (Malut) Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto
kendaripos.fajar.co.id — Kapolda Maluku Utara (Malut) Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto intens memantau perkembangan situasi di Morotai pasca terjadinya konflik antara kelompok teroris dan pemerintah Filipina di Kota Marawi, Filipina. Apriyanto mengatakan, pasca peristiwa di Kota Marawi itu, dirinya bersama beberapa pejabat utama Polda Malut mengunjungi pos-pos perbatasan antara Maluku Utara dengan Filipina.
Hal itu dilakukan Kapolda bersamaan dengan jadwal Safari Ramadan di Kabupaten Pulau Morotai beberapa waktu lalu. “Kemarin, saya ngecek langsung anggota-anggota saya yang ada di pos-pos perbatasan, baik Brimob, Sabhara dan Polair dan Densus 88,” ungkap Kapolda, sebagimana dilansir dari Malut Post ( Kendari Pos Group).
Jenderal bintang satu asal Surakarta itu mengaku, hingga kini kondisi di daerah perbatasan masih aman dan kondusif. “Masih kondusif, tapi selalu kami ingatkan kepada masyarakat bahwa kalau ada informasi yang mencurigakan segera melapor ke aparat terdekat,” ujarnya.
Apriyanto menegaskan, untuk lebih mewaspadai masuknya teroris di Malut melalui Morotai dan Halmahera Utara (Halut), dirinya akan memerintahkan kepada anggotanya untuk siaga setiap saat di pemukiman warga. “Nanti perintahkan anggota saya bersama TNI tidur di rumah-rumah warga,” tegasnya.
Selain itu, Kapolda berharap pemerintah Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Utara untuk kembali menghidupkan budaya pos kamling. Menurut Kapolda, pos kamling merupakan daya tangal tersendiri yang dipandang dapat mendeteksi keberadaan orang asing.
“Karena Morotai dan Halut lebih memungkinkan dari pada Sulawesi Utara, karena di sana dari sisi kepercayaannya beda dengan orang-orang di Marawi yang mengatasnamakan Islam jadi mereka akan lebih merasa nyaman berada di Morotai dan Halut, itu yang harus diantisipasi,” jelasnya.
Kapolda menyatakan, untuk mendeteksi kemungkinaan keberadaan teroris yang melarikan diri dari Marawi itu, pihaknya bersama TNI telah memasang baliho yang memuat foto empat orang teroris. “Foto empat orang teroris asal Indonesia itu sudah kami pasang fotonya melalui baliho. Jadi, mulai besok anggota saya sudah mulai tidur di rumah warga,” tutupnya.(tr-04/jfr/sad/JPG)